Bandeng Asap dan Bandeng Presto Surabaya

Table of Contents


Bandeng Asap dan Bandeng Presto Surabaya


Surabaya tak hanya dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan, tapi juga jadi salah satu surga kuliner di Jawa Timur. Dari jajaran camilan ringan sampai hidangan berat, ada satu jenis oleh-oleh yang hampir selalu dibawa pulang oleh para perantau maupun wisatawan: bandeng olahan.

Bukan sembarang bandeng, tetapi bandeng asap serta bandeng presto, 2 varian khas pesisir yang memperkenalkan sensasi rasa gurih sekalian instan dimakan

 

Bandeng, Si Ikan Populer dari Pesisir Utara

Bandeng sudah lama menjadi ikon kuliner pesisir Jawa. Ikan yang berduri banyak ini sering membuat orang malas mengolahnya. Namun, kreativitas masyarakat pesisir, khususnya di Surabaya dan Gresik, mengubah kelemahan itu menjadi kelebihan.

Dari sinilah lahir bermacam-macam olahan bandeng—mulai dari bandeng asap, bandeng presto, sampai otak-otak bandeng—yang dikala ini jadi buah tangan kesukaan.

Tak heran, menjelang momen mudik Lebaran, sentra-sentra oleh-oleh di Surabaya kerap dipadati pembeli. Mereka rela antre panjang demi membawa pulang bandeng olahan untuk keluarga di kampung halaman.

Tradisi ini seakan menegaskan kalau bandeng bukan semata-mata santapan tetapi pula simbol rindu yang dibawa kembali.

 

Bandeng Asap vs Bandeng Presto: Apa Bedanya?

Meskipun sama-sama berbahan dasar bandeng segar, proses pengolahan membuat keduanya memiliki karakter berbeda.

Bandeng Asap

Ikan bandeng dibersihkan, dilumuri bumbu sederhana, lalu diasapi di atas bara. Hasilnya adalah ikan beraroma pekat dengan kulit kecokelatan dan rasa gurih sedikit manis. Proses pengasapan juga membuat bandeng lebih awet, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh jarak jauh.

Bandeng Presto

Proses presto memakai panci bertekanan besar membuat duri-duri bandeng melunak sampai nyaris tidak terasa. Hasilnya, daging bandeng jadi lembut, gurih, serta gampang dimakan tanpa takut tersangkut duri. Bandeng presto biasanya juga diberi bumbu rempah yang meresap, menjadikannya lauk praktis sekaligus nikmat.

Singkatnya, bandeng asap menawarkan kelezatan lewat aroma khas, sementara bandeng presto memberi kenyamanan lewat tekstur empuk tanpa duri.

 

Rasa dan Cara Menikmatinya

Bandeng asap paling pas disantap dengan nasi hangat, sambal terasi, atau sambal petis khas Surabaya. Aromanya yang smokey berpadu sempurna dengan pedasnya sambal, membuat makan siang jadi terasa istimewa. Sebagian orang memilih menggoreng sebentar bandeng asap sebelum disantap agar kulitnya lebih garing.

Sementara itu, bandeng presto sangat fleksibel. Mau digoreng kering jadi lauk sehari-hari, dibuat pepes dengan daun pisang, atau dijadikan bahan olahan lain seperti abon bandeng—semuanya sama-sama nikmat. Karena durinya sudah lunak, anak-anak hingga orang tua bisa menikmati tanpa ribet.

Kedua jenis bandeng ini punya satu kesamaan: begitu dicoba, rasanya bikin kangen.

 

Tips Memilih Oleh-Oleh Bandeng

Agar tak salah pilih, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membeli:

Belilah di tempat terpercaya

Surabaya punya banyak pusat oleh-oleh terkenal yang menjaga kualitas produk. Toko dengan antrean panjang biasanya sudah teruji kelezatan dan kebersihannya.

Periksa kemasan dan tanggal produksi

Produk bandeng presto atau asap tanpa pengawet umumnya hanya tahan 2–3 hari di suhu ruang. Jika ingin lebih awet, pilih yang sudah dikemas vakum.

Cek aroma dan tekstur

Bandeng asap yang baik beraroma asap natural bukan tengik. Sedangkan bandeng presto harus terasa empuk dan tidak berlendir.

Tanya opsi pengemasan untuk perjalanan jauh

Beberapa toko menyediakan layanan packing khusus dengan vakum atau boks pendingin agar bandeng tetap segar sampai tujuan.

 

Bandeng dan Ekonomi Lokal

Lebih dari sekadar makanan, bandeng olahan juga menggerakkan ekonomi lokal. Mulai dari pembudidaya bandeng, pengrajin pengasapan, hingga penjual di pusat oleh-oleh—semuanya mendapat manfaat.

Permintaan melonjak tajam saat musim mudik, membuat beberapa toko bahkan menambah tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Keberadaan bandeng asap dan presto menjadi bukti bagaimana tradisi kuliner bisa mendukung perekonomian daerah sekaligus melestarikan warisan kuliner pesisir.

 

Resep Praktis di Rumah

Jika pernah bawa kembali bandeng olahan, berikut gagasan simpel buat menyajikannya di rumah:

Bandeng Asap Panggang Teflon

Panaskan teflon tanpa minyak, panggang bandeng asap sebentar sampai kulitnya sedikit kering. Sajikan dengan sambal dan lalapan segar.

Bandeng Presto Goreng Krispi

Baluri bandeng presto dengan sedikit tepung bumbu, goreng sebentar hingga kering di luar tapi tetap lembut di dalam.

Pepes Bandeng Presto

Tambahkan bumbu cabai, tomat, dan kemangi. Bungkus dengan daun pisang lalu kukus. Aromanya harum dan rasanya segar.

 

Kapan Waktu Terbaik Membeli?

Menjelang Lebaran atau musim liburan, permintaan bandeng meningkat tajam. Toko-toko oleh-oleh bisa kehabisan stok dalam hitungan jam. Jika ingin memastikan dapat, sebaiknya datang pagi atau memesan lebih dulu melalui telepon atau online.

Untuk oleh-oleh jarak jauh, pilihlah produk yang dikemas vakum agar lebih tahan lama. Beberapa toko bahkan sudah menyediakan jasa pengiriman ke luar kota, lengkap dengan pendingin agar kualitas tetap terjaga.


 Baca Juga:Sambal Bu Rudy Surabaya Pedas Menggugah Selera

Bandeng asap serta bandeng presto merupakan 2 sisi dari satu ikon kuliner Surabaya. Satu menghadirkan aroma pekat yang menggoda, satunya lagi memberi kelembutan tanpa duri.

Keduanya sama-sama membawa cerita tentang kreativitas masyarakat pesisir dalam mengolah bahan lokal menjadi produk bernilai tinggi.

Jadi, kalau Anda berkunjung ke Surabaya, jangan lupa sempatkan mampir ke pusat oleh-oleh dan sisakan ruang di koper. Karena membawa pulang bandeng olahan, berarti juga membawa pulang rasa gurih yang tak mudah dilupakan.


Penulis : Wilda Maulidia (lid)

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang