Pudak Gresik, Jajanan Tradisional Manis Khas Pesisir

Table of Contents

SERBATAU - Gresik, kota kecil di pesisir utara Jawa Timur, tidak hanya terkenal sebagai pelabuhan dan pusat industri, tetapi juga sebagai rumah bagi kuliner tradisional yang kaya rasa dan cerita.

 

Pudak Gresik: Jajanan Tradisional Manis Khas Pesisir

Salah satu yang sangat legendaris merupakan Pudak Gresik, jajanan manis yang jadi simbol kehangatan warga pesisir.  Rasanya yang manis, teksturnya yang kenyal, serta aroma daun pisang yang membungkusnya membuat Pudak bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari identitas budaya Gresik.

 

Sejarah dan Asal-usul Pudak

Pudak Gresik memiliki sejarah yang panjang, konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat pesisir dulu sering membuatnya sebagai bagian dari tradisi sehari-hari maupun upacara adat.

 

Pada masa itu, gula merah menjadi bahan utama pemanis karena mudah didapat dari kebun lokal, sementara tepung ketan menjadi sumber karbohidrat yang mengenyangkan. Daun pisang digunakan sebagai pembungkus karena selain mudah ditemukan, juga memberikan aroma khas yang unik saat dikukus.

 

Jajanan ini awalnya dibuat untuk keluarga dan tetangga, terutama saat ada acara perayaan, seperti khitanan, pernikahan, atau sekadar syukuran panen. Pudak pun perlahan menjadi identitas kuliner Gresik, dikenal hingga ke kota-kota sekitarnya. Bahkan, para pedagang keliling mulai membawa Pudak ke pasar tradisional, sehingga rasanya dikenal lebih luas dan menjadi oleh-oleh khas daerah pesisir ini.

 

Ciri Khas Rasa dan Tekstur

Yang membedakan Pudak Gresik dari jajanan tradisional lain adalah rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang kenyal. Manisnya berasal dari gula merah yang larut saat proses pengukusan, sehingga setiap gigitan memberi sensasi hangat dan manis alami. Teksturnya lembut dan sedikit lengket di lidah, namun tetap mudah dikunyah, membuat orang yang mencicipinya ingin menambah lagi.

 

Selain itu, aroma daun pisang yang membungkus Pudak memberikan nilai lebih. Aroma ini tidak hanya harum, tetapi juga menambah kesan tradisional yang autentik. Sebagian orang apalagi menyebut sensasi makan Pudak semacam merasakan hangatnya pesisir Gresik sendiri—manisnya semacam senyuman penduduk lokal yang ramah.

 

Bahan-bahan dan Cara Pembuatan

Membuat Pudak sebenarnya sederhana, namun butuh kesabaran dan ketelatenan agar teksturnya pas.Bahan-bahannya juga gampang ditemui tepung ketan, gula merah, sedikit air, serta daun pisang buat membungkus. Beberapa pembuat juga menambahkan parutan kelapa atau garam sedikit untuk menyeimbangkan rasa manis.

 

Langkah pertama adalah mencairkan gula merah dengan air hingga menjadi sirup kental. Tepung ketan kemudian dicampur perlahan agar rata dan tidak menggumpal.

 

Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang, dibentuk menjadi ukuran kecil yang mudah dipegang. Sehabis itu, Pudak dikukus sampai matang serta mengembang sedikit. Proses pengukusan ini sangat berarti sebab memastikan tekstur kenyal serta rasa manis yang menyerap.

 

Selain cara tradisional, beberapa pembuat modern menambahkan inovasi, misalnya memberikan isian kacang atau cokelat, atau menggunakan daun pisang yang lebih tipis agar aroma gula merah lebih terasa. Meskipun begitu, inti dari Pudak tetap sama: manis, lembut, dan harum.

 

Peran Sosial dan Budaya

Pudak bukan semata-mata jajanan, namun pula bagian dari kehidupan sosial warga Gresik. Di setiap perayaan adat atau tradisi, Pudak selalu hadir sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

 

Misalnya, saat panen padi, penduduk akan saling membagikan Pudak sebagai tanda terima kasih kepada tetangga dan keluarga. Begitu juga pada acara khitanan atau pernikahan, Pudak menjadi salah satu hidangan wajib di meja tamu.

 

Selain itu, Pudak juga memiliki nilai edukatif. Anak-anak diajarkan cara membuatnya sejak dini, sehingga tradisi ini dapat bertahan dari generasi ke generasi. Hal ini menunjukkan bagaimana kuliner tradisional tidak hanya menyenangkan lidah, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya masyarakat pesisir.

 

Variasi dan Modernisasi

Seiring berkembangnya zaman, Pudak tidak lagi hanya dijual di pasar tradisional atau dibuat untuk acara tertentu. Kini, beberapa toko modern dan UMKM mulai memproduksi Pudak dengan variasi rasa dan kemasan yang lebih menarik.

 

Ada Pudak dengan isi kacang, cokelat, atau bahkan keju, untuk menarik selera anak muda. Kemasan modern juga mempermudah pembeli membawanya sebagai oleh-oleh atau hadiah.

 

Baca Juga: Otak-otak Bandeng Gresik yang Gurih dan Lezat: Cita Rasa Khas yang Tak Terlupakan


Namun, meski ada inovasi, banyak pembuat tetap mempertahankan metode tradisional. Hal ini penting agar rasa autentik Pudak tetap terjaga dan tidak hilang di tengah modernisasi. Bahkan, beberapa pedagang mengatakan bahwa Pudak yang paling nikmat tetap yang dikukus dengan cara tradisional dan dibungkus daun pisang asli.

 

Nilai Budaya dan Ekonomi

Pudak bukan hanya soal rasa, tetapi juga punya peran dalam ekonomi lokal. Banyak pedagang kecil dan UMKM di Gresik mendapatkan penghasilan dari menjual Pudak. Hal ini membantu perekonomian masyarakat pesisir, sekaligus memperkenalkan kuliner lokal kepada wisatawan. Pudak pun menjadi ikon kuliner yang mendukung citra Gresik sebagai kota dengan tradisi kuliner yang kaya dan autentik.

 

Selain itu, Pudak juga membantu melestarikan budaya lokal. Dengan menjaga resep tradisional, menggunakan bahan lokal, dan melibatkan masyarakat dalam produksinya, Pudak menjadi bagian dari upaya menjaga warisan budaya yang berharga. Ini menjadikannya lebih dari sekadar jajanan; Pudak adalah simbol identitas, kebanggaan, dan kekayaan kuliner Gresik.

 

Pudak Gresik Perpaduan Berbagai Hal Dalam Satu Gigitan

Pudak Gresik adalah contoh sempurna bagaimana kuliner tradisional dapat memadukan rasa, sejarah, dan budaya dalam satu gigitan. Manisnya gula merah, aroma daun pisang, dan tekstur kenyalnya membawa kita merasakan hangatnya pesisir Gresik, sekaligus menghargai tradisi yang turun-temurun.

 

Baik dinikmati di rumah, saat acara adat, atau sebagai oleh-oleh, Pudak selalu berhasil menghadirkan rasa manis yang tak terlupakan.


Baca JugaSejarah di Balik Masakan Tradisional Nasi Krawu Gresik


Dengan berbagai inovasi modern dan pelestarian tradisional, Pudak Gresik terus hidup di hati masyarakat. Ia bukan hanya jajanan, tetapi juga cerita, identitas, dan bukti nyata kekayaan kuliner Indonesia.

 

Jadi, saat berkunjung ke Gresik, jangan lupa mencicipi Pudak—manisnya akan membawa Anda lebih dekat dengan budaya pesisir yang hangat dan penuh sejarah.


Penulis : Wilda Maulidia (lid)

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang