Es Gempol Pleret Kediri, Segarnya Minuman Tradisional Berkuah Santan
![]() |
SUMBER BY AI |
SERBATAU - Ketika menyusuri
pasar-pasar tradisional di Kediri, aroma santan segar dan suara es batu yang
ditumbuk sering kali memanggil langkah kita. Dari sekian banyak minuman khas
yang bisa ditemui, es
gempol pleret menempati posisi istimewa. Minuman ini sekilas
terlihat sederhana, namun siapa sangka di balik kesegarannya tersimpan cerita
panjang tentang tradisi, cita rasa, dan kehangatan budaya Jawa Timur.
Es gempol pleret terkenal
karena kuah santannya yang gurih manis, dipadukan dengan bola-bola kenyal
berwarna putih dan merah muda. Disajikan dalam gelas besar dengan es batu,
minuman ini mampu meredakan dahaga sekaligus memberikan sensasi nostalgia bagi
siapa pun yang menikmatinya.
Sejarah dan Filosofi di
Balik Es Gempol Pleret
Gempol pleret bukan sekadar
kuliner pelepas haus. Sejarah mencatat bahwa minuman ini sudah lama hadir di
tengah masyarakat Kediri, terutama dalam acara hajatan atau kenduri. Kata gempol merujuk pada bola-bola tepung beras putih yang lembut,
sementara pleret adalah adonan beras berwarna merah
muda atau hijau dengan tekstur lebih kenyal.
Dalam filosofi Jawa,
percampuran warna dan rasa ini melambangkan harmoni hidup: manis dan gurih,
keras dan lembut, semua berpadu dalam satu mangkuk. Tak heran, gempol pleret
kerap dianggap simbol kebersamaan dan keseimbangan.
Keunikan Rasa yang
Membuatnya Berbeda
Apa yang membuat es gempol
pleret berbeda dari minuman tradisional lainnya? Jawabannya ada pada kuah santan yang
dimasak dengan gula merah atau gula pasir, lalu diberi sedikit garam agar
rasanya semakin kaya. Perpaduan ini menciptakan rasa gurih manis yang khas,
berpadu sempurna dengan tekstur gempol dan pleret yang kenyal.
Saat es batu dimasukkan,
rasa santan menjadi lebih ringan dan menyegarkan. Teksturnya unik: ada yang
lembut lumer di mulut, ada pula yang sedikit kenyal, membuat siapa pun tak
bosan mengunyah. Inilah pesona yang membuat es gempol pleret tetap digemari
lintas generasi.
Tempat Menikmati Es Gempol
Pleret di Kediri
Bagi wisatawan yang ingin
mencicipinya langsung, Kediri punya banyak spot kuliner tradisional yang
menyajikan es gempol pleret. Di antaranya:
·
Pasar
Tradisional Kediri
Penjual kaki lima biasanya menjajakan es gempol pleret dalam gerobak sederhana,
lengkap dengan baskom besar berisi santan dingin.
·
Warung
Kaki Lima di Sekitar Alun-Alun
Lokasi ini menjadi favorit wisatawan untuk mencicipi kuliner lokal sambil
menikmati suasana kota.
·
Sentra
Oleh-oleh Kediri
Beberapa toko oleh-oleh juga menyediakan es gempol pleret sebagai minuman
pendamping saat berbelanja.
Sensasi meminumnya langsung
di kota asal tentu berbeda. Ada suasana otentik yang sulit tergantikan, mulai
dari sapaan ramah penjual hingga nuansa hangat masyarakat Kediri.
Nilai Budaya dan Upaya
Pelestarian
Di tengah gempuran minuman
modern, es gempol pleret tetap bertahan sebagai ikon kuliner tradisional.
Keberadaan minuman ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal identitas.
UMKM lokal berperan besar
dalam menjaga eksistensinya. Banyak pedagang kecil yang turun-temurun berjualan
gempol pleret, menjadikan minuman ini bagian dari kehidupan sehari-hari
masyarakat Kediri. Pelestarian dilakukan tidak hanya lewat jualan, tetapi juga
dengan memperkenalkan minuman ini dalam festival kuliner dan acara budaya.
Menjaga gempol pleret
berarti menjaga warisan. Sebab, sekali kuliner tradisional hilang, generasi
mendatang mungkin hanya mengenalnya lewat cerita.
Resep Sederhana Membuat Es
Gempol Pleret
Bagi Anda yang ingin
mencoba membuat sendiri di rumah, berikut resep sederhana yang bisa dicoba:
Bahan Gempol:
·
200
gram tepung beras
·
50
gram tepung tapioka
·
Air
secukupnya
·
Sedikit
garam
Bahan Pleret:
·
200
gram tepung beras
·
50
gram tepung kanji
·
Pewarna
makanan merah muda atau hijau
·
Air
secukupnya
Bahan Kuah Santan:
·
500
ml santan kental
·
150
gram gula merah (bisa diganti gula pasir)
·
1
lembar daun pandan
·
Sejumput
garam
Cara Membuat:
1. Membuat Gempol: Campur tepung beras dan tapioka
dengan air hingga bisa dipulung. Bentuk bulat-bulat kecil, lalu rebus hingga
matang dan mengapung.
2. Membuat Pleret: Campur tepung beras, kanji,
pewarna, dan air. Masak hingga mengental, lalu cetak memanjang atau pipih.
3. Membuat Kuah: Rebus santan dengan gula merah,
daun pandan, dan garam hingga mendidih. Aduk terus agar santan tidak pecah.
4. Penyajian: Masukkan gempol dan pleret ke dalam
gelas, tuangi kuah santan, tambahkan es batu sesuai selera.
Es gempol pleret adalah
bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia selalu punya cara untuk memikat lidah
dan hati. Dari bahan sederhana lahirlah minuman yang sarat makna, kaya rasa,
sekaligus menyegarkan. Jika Anda berkunjung ke Kediri, jangan lupa menyempatkan
diri mencicipinya. Sebab, di setiap tegukan, ada cerita tentang tradisi,
kebersamaan, dan cinta masyarakat pada warisan kuliner mereka.
Pertanyaan yang Sering
Diajukan
1. Apakah es gempol
pleret bisa dibuat di rumah?
Ya, tentu saja bisa. Dengan bahan dasar tepung beras, tepung tapioka, santan,
dan gula merah, Anda bisa membuatnya sendiri. Prosesnya memang memerlukan
kesabaran, tetapi hasilnya sepadan dengan kesegarannya.
2. Apa perbedaan es
gempol pleret dengan es buto ijo?
Perbedaan utama ada pada bahan dan tampilan. Es gempol pleret menggunakan bola
tepung beras dan adonan berwarna dengan kuah santan, sementara es buto ijo
berbahan dasar cendol hijau dengan kuah santan dan gula merah yang lebih
dominan. Keduanya sama-sama segar, namun memiliki karakter rasa yang berbeda.