Hati-Hati! Retinol Bisa Bikin Kulit Sensitif Makin Parah?
Populer Banget di Dunia Skincare, Tapi Ternyata Nggak Semua Kulit Cocok Sama Si "Bahan Ajaib" Ini!
SERBA TAU - Retinol emang sering disebut-sebut sebagai bahan
skincare paling mujarab buat anti-aging dan jerawat. Tapi... buat kamu yang
punya kulit sensitif, pakai retinol bisa jadi mimpi buruk!
Nggak percaya? Yuk, kita bahas bareng-bareng kenapa
retinol bisa bahaya buat kulit sensitif dan gimana cara pakainya biar nggak
zonk.
Apa Itu Retinol dan Kenapa Semua
Orang Hype?
Retinol adalah turunan dari vitamin A yang banyak
ditemukan dalam produk skincare, terutama yang mengklaim bisa menghilangkan
garis halus, mempercepat regenerasi kulit, sampai ngusir jerawat.
Banyak yang ngasih testimoni glowing setelah pakai
ini. Tapi sayangnya, bahan ini juga tergolong kuat—bahkan terlalu kuat buat
sebagian jenis kulit.
“Retinol itu powerful, tapi bisa menyebabkan iritasi, terutama pada kulit sensitif,” ujar seorang dokter kulit dari Jakarta.
Efek Samping Retinol yang Harus
Diwaspadai
Kamu punya kulit yang gampang merah, perih, atau
gampang ‘ngambek’ tiap pakai produk baru? Bisa jadi kamu termasuk pemilik kulit
sensitif.
Dan retinol bisa memicu efek seperti:
- Kemerahan
- Kulit mengelupas
- Sensasi terbakar atau menyengat
- Kulit makin kering
Kalau udah begini, bukannya makin glowing, wajah malah
bisa iritasi parah!
Siapa Aja yang Harus Extra Hati-hati?
Retinol sebenernya bisa dipakai siapa aja, asal sesuai
dosis. Tapi kamu harus extra hati-hati kalau:
- Kulit kamu sering breakout
- Punya riwayat eczema atau rosacea
- Baru pertama kali coba retinol
- Pakai exfoliating toner/barengan sama bahan aktif
lain (kayak AHA, BHA, atau vitamin C)
Soalnya, kulit sensitif cenderung nggak punya
pelindung alami yang cukup kuat buat ‘nangkis’ efek retinol.
Tips Pakai Retinol Tanpa Drama
Tenang, bukan berarti kamu harus blacklist retinol
selamanya. Kamu tetap bisa coba, asal dengan cara yang aman:
- Mulai dari konsentrasi rendah –
0,25% atau maksimal 0,5% cukup untuk pemula.
- Pakai di malam hari –
retinol sensitif sama sinar UV, jadi pakainya cukup malam.
- Gunakan metode sandwich –
pelembap → retinol → pelembap lagi. Biar nggak bikin kulit ‘kaget’.
- Nggak tiap hari – cukup 2–3 kali seminggu
dulu, lihat reaksi kulit.
- Selalu pakai sunscreen di pagi harinya!
Ada Alternatif yang Lebih “Kalem”?
Kalau kamu trauma sama retinol, bisa coba alternatif
yang lebih gentle tapi tetap punya efek mirip. Bahan-bahan ini cocok buat kamu
yang pengen tetap skincare-an tanpa drama iritasi.
- Bakuchiol – tanaman asal India yang punya efek anti-aging
mirip retinol tapi lebih ramah kulit. Kandungan ini nggak bikin kulit
kering atau mengelupas, jadi aman buat pemula dan kulit sensitif. Plus,
bisa dipakai pagi maupun malam hari!
- Peptida – bagus buat perbaikan tekstur kulit dan produksi
kolagen. Bahan ini membantu menjaga skin barrier tetap kuat dan bikin
kulit tampak lebih kenyal. Cocok banget buat kamu yang mulai khawatir sama
garis halus!
- Niacinamide – walau bukan retinoid, tapi ampuh buat kulit
kusam dan pori-pori besar. Selain itu, niacinamide juga bantu mengontrol
minyak berlebih dan meredakan kemerahan. Multi-fungsi banget, kan?
Kesimpulannya...
Retinol bisa jadi teman atau malah musuh tergantung
jenis kulitmu. Kalau kulitmu sensitif, penting banget untuk pelan-pelan, nggak
buru-buru mau glowing.
Saran terbaik? Lakukan patch test dulu dan konsultasi
ke dokter kulit sebelum mencoba produk dengan retinol, apalagi yang
konsentrasinya tinggi.
So, udah siap glowing tanpa drama?


Posting Komentar