Strategi Jitu Bantu Anak Kinestetik Fokus dan Paham Pelajaran

Daftar Isi
Ciri dan Cara Belajar Anak Kinestetik

Si Kecil Gak Bisa Diam? Bisa Jadi Kinestetik

 

SERBA TAU - Pernah nggak sih kamu merasa frustasi karena anakmu susah banget diminta duduk diam saat belajar? Baru buka buku lima menit, eh, udah lari ke dapur.

Baru baca dua baris, tangannya malah sibuk main pulpen. Banyak orang tua—mungkin termasuk kamu juga—sering mengira anak seperti ini kurang fokus atau bahkan malas belajar. Padahal, belum tentu lho!

Bisa jadi, anakmu termasuk tipe kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih mengandalkan gerakan tubuh, aktivitas fisik, dan praktik langsung.

 

Buat anak kinestetik, belajar itu bukan soal duduk manis dan diam. Mereka butuh gerak, eksplorasi, dan sentuhan nyata untuk benar-benar memahami sesuatu.

Nah, kalau metode belajar yang digunakan nggak sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan nggak mungkin mereka jadi kelihatan "susah fokus" atau “gak nurut” padahal otaknya aktif banget.

Ciri-Ciri Anak Kinestetik

 

Biar gak salah kaprah, ini beberapa ciri umum anak kinestetik:

  • Gak betah duduk lama-lama
  • Aktif secara fisik, suka bergerak dan eksplor
  • Belajar lebih cepat lewat praktik langsung
  • Sering pakai tangan atau tubuh buat bantu ingat sesuatu
  • Senang main peran atau aktivitas yang melibatkan tubuh

 

Kalau 3 dari 5 ciri ini ada di anakmu, besar kemungkinan dia kinestetik.

 

Tantangan di Sekolah: Gaya Belajar yang Gak Selalu Cocok

 

Sayangnya, sistem belajar di sekolah kita masih banyak yang “satu arah”. Duduk, dengerin guru, catat, lalu ujian. Buat anak kinestetik, ini ibarat siksaan kecil setiap hari.

Mereka jadi cepat bosan, gampang terdistraksi, bahkan bisa dianggap “nakal” atau “susah diatur”.

 

5 Strategi Belajar Jitu buat Anak Kinestetik

 

Nah, biar anak gak kehilangan semangat belajar, ini dia beberapa strategi yang bisa bantu mereka lebih fokus dan paham pelajaran:

 

1. Belajar Sambil Bergerak

Gak harus di meja belajar terus. Ajak anak sambil jalan-jalan kecil, naik turun tangga, atau sekadar pindah posisi belajar tiap 15 menit.

 

2. Pakai Alat Peraga

Benda konkret jauh lebih membantu daripada sekadar teks. Misalnya, belajar matematika pakai kancing, balok warna, atau bahkan sendok di dapur!

 

3. Praktik Langsung

Mau ngajarin sains? Bikin eksperimen kecil. Belajar tata bahasa? Ajak mereka bikin dialog dan main peran. Semakin mereka terlibat fisik, semakin cepat ngerti.

 

4. Permainan Edukatif

Flashcard, board game, atau treasure hunt bisa jadi cara seru buat belajar sambil bermain. Anak gak bakal sadar kalau sebenarnya mereka sedang belajar.

 

5. Istirahat Terstruktur

Beri waktu jeda yang cukup. 20 menit belajar – 5 menit break – 20 menit belajar lagi. Ini bantu reset fokus mereka.

 

Peran Guru dan Orang Tua: Saling Paham, Saling Dukung

 

Gak bisa dipungkiri, butuh effort lebih buat ngikutin ritme anak kinestetik. Tapi bukan berarti gak mungkin. Orang tua dan guru bisa banget kolaborasi.

Mulailah dengan saling berbagi info soal gaya belajar anak. Kalau perlu, konsultasikan dengan psikolog pendidikan biar arahnya lebih jelas.

Dan yang paling penting: sabar. Anak kinestetik bukan anak nakal. Mereka cuma butuh pendekatan yang sesuai.

 

Gak Ada Anak yang Sulit Belajar, Hanya Perlu Cara yang Pas

 

Setiap anak unik. Yang satu cocok baca buku, yang satu butuh gerak. Yang penting bukan soal “cepat atau lambat”, tapi soal “cocok atau enggak” cara belajarnya.

Dengan strategi yang pas, anak kinestetik bisa banget jadi bintang kelas. Asal kita mau sedikit lebih fleksibel dan kreatif.

 

 

Posting Komentar

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang