Profesi Voice Actor: Kerja di Balik Layar yang Nggak Kalah Keren!

Daftar Isi
Profesi Pengisi Suara Atau Voice Actor

Seru Tapi Nggak Semudah Itu, Ferguso! Ini Realita Jadi Pengisi Suara

 

SERBA TAU - Kamu pernah terharu nonton film animasi atau anime, sampai rasanya ikut terbawa suasana?
Coba tebak siapa yang punya andil bikin kamu baper? Yap, bukan cuma penulis cerita atau animatornya, tapi juga... para pengisi suara atau biasa dikenal voice actor! Profesi yang sering kali ada di balik layar, tapi kerjaannya nggak main-main.

Kalau selama ini kamu kira jadi voice actor itu cuma baca naskah sambil duduk manis, siap-siap kaget. Karena faktanya, profesi ini penuh tantangan—dan nggak semua orang bisa.

Apa Sih Kerjaan Pengisi Suara?

 

Pengisi suara alias voice actor adalah mereka yang menyuarakan karakter dalam berbagai media: mulai dari film animasi, iklan, video game, sampai audiobook. Di Indonesia, profesi ini makin dikenal sejak dubbing anime dan film Korea makin sering tayang di TV nasional.

Biasanya, seorang VA akan melewati proses casting dulu, terus masuk ke tahap script reading, sampai akhirnya rekaman di studio. Tapi jangan salah, meski nggak harus tampil di kamera, mereka tetap dituntut buat akting all-out lewat suara.

Suara harus bisa menyampaikan perasaan, emosi, bahkan ekspresi wajah tokoh. Bahkan terkadang satu dialog harus direkam berulang-ulang biar pas timing-nya.

 

Skill-nya Nggak Main-main

 

Jadi pengisi suara itu butuh latihan bertahun-tahun. Selain punya suara yang kuat dan artikulasi jelas, VA juga harus jago mainin intonasi dan emosi. Improvisasi? Wajib!

Bahkan untuk karakter anak-anak atau hewan lucu, VA tetap harus serius membangun kepribadian si tokoh lewat suaranya. Makanya nggak heran kalau banyak pengisi suara belajar juga tentang akting panggung dan teknik vokal.

Dan jangan lupakan tantangan lain: rekaman dalam waktu terbatas, harus bisa menyesuaikan dengan animasi yang udah jadi, dan... nggak boleh batuk pas take, ya!

 

Peran Penting Tapi Sering Terlupakan

 

Meski jadi jantung dari karakter animasi, voice actor seringkali kurang dapat spotlight. Banyak dari mereka yang suaranya dikenal luas, tapi wajahnya nggak familiar. Di Indonesia, nama-nama seperti Santosa Amin (pengisi suara Suneo versi Indonesia) atau Nurhasanah (pengisi suara Doraemon selama 26 tahun) adalah bukti nyata betapa pentingnya profesi ini—meskipun jarang muncul di layar.

Tapi tren mulai berubah. Di Jepang, banyak seiyuu (pengisi suara anime) yang sekarang punya fanbase sendiri dan dianggap selebriti. Di Indonesia juga mulai terlihat geliatnya, apalagi sejak banyak proyek animasi lokal dan game indie bermunculan.

 

Tren Industri yang Makin Melesat

 

Seiring maraknya konten digital, profesi voice actor juga makin dibutuhkan. Bukan cuma buat dubbing, tapi juga untuk podcast, audiobooks, bahkan AI voice training.

Platform streaming juga ikut mendorong permintaan VA lokal untuk mengganti suara dari konten luar negeri—dan ini membuka lebih banyak peluang kerja.

Plus, makin banyak studio animasi Indonesia yang berkembang, seperti The Little Giantz atau Kumata Studio, yang bikin konten original dan tentu saja, butuh suara-suara karakter yang unik.

 

Jadi, Masih Kira Ini Kerjaan Gampang?

 

Profesi pengisi suara memang terdengar menyenangkan—apalagi kalau kamu suka akting dan eksplorasi vokal. Tapi di balik layar, ada dedikasi, kerja keras, dan skill tinggi yang nggak kalah dari aktor layar lebar.

Jadi, lain kali kamu nonton animasi dan merasa ikut tersentuh, jangan lupa: ada suara yang berjuang keras buat sampai ke hati kamu.

Karena kadang, suara lebih jujur dari ekspresi.

 

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang