VinFast Indonesia Akhiri Skema Sewa Baterai, Ini Alasan dan Dampaknya

Daftar Isi
VinFast Hapus Sewa Baterai

SERBATAU - VinFast Indonesia resmi menghentikan skema langganan baterai untuk dua lini mobil listrik andalannya, VF e34 dan VF 5, mulai pertengahan Juni 2025. Kini, seluruh unit kendaraan listrik VinFast yang dipasarkan di Tanah Air hanya tersedia dalam satu paket pembelian langsung—termasuk baterai.

Kebijakan ini merupakan langkah strategis baru dari VinFast untuk menyederhanakan proses kepemilikan, menjawab permintaan pasar yang terus berkembang. Meski sempat dianggap sebagai inovasi menarik saat peluncuran perdana di Indonesia, skema sewa baterai ternyata kurang diminati oleh mayoritas konsumen.


Mengapa Skema Ini Dihapus?

Saat pertama kali diperkenalkan di pasar Indonesia pada 2023, skema sewa baterai bertujuan untuk menekan harga awal mobil listrik. Konsumen bisa membeli kendaraan listrik tanpa baterai, lalu membayar biaya langganan bulanan. Namun, skema ini justru menimbulkan kebingungan, terutama soal kepemilikan jangka panjang, perhitungan total biaya, hingga layanan purnajual.

VinFast pun melakukan evaluasi. Hasilnya, mayoritas konsumen lebih mengutamakan kejelasan dalam hal kepemilikan dan pembiayaan. Alasan ini memperkuat keputusan perusahaan untuk menghapus skema langganan dan menjual unit kendaraan listrik dengan baterai langsung disertakan.


Dampak Perubahan: Harga Naik, Tapi Transparansi Meningkat

Penghapusan skema sewa baterai tentu membuat harga mobil VinFast naik sebab mencakup harga baterai. Namun, bagi konsumen, justru ini dinilai lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Tanpa biaya langganan tambahan, konsumen bisa lebih mudah memperkirakan total biaya kepemilikan kendaraan listrik mereka.

Menurut VinFast, pendekatan ini juga akan mempermudah proses pembiayaan dan administrasi, terutama dalam transaksi pembelian secara kredit.

“Ketentuan berlangganan baterai perusahaan memastikan bahwa gabungan biaya berlangganan baterai dan pengisian daya tetap jauh lebih rendah dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin di segmen yang sama bagi pemilik mobil listrik.” – TranQuocHuy, CEO VinFast Indonesia.


Bandingkan dengan Strategi Awal VinFast di Indonesia

Ketika masuk ke pasar Indonesia, VinFast tampil berani dengan menawarkan fleksibilitas pembelian melalui skema langganan baterai—sebuah pendekatan yang belum lazim digunakan oleh produsen mobil lain di pasar lokal. Strategi ini sempat menjadi pembeda dari merek-merek otomotif Jepang dan Korea.

Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa konsumen Indonesia lebih menyukai model kepemilikan konvensional. Kebutuhan akan kejelasan status kepemilikan serta pengelolaan biaya jadi aspek dominan dalam keputusan pembelian kendaraan listrik.

 

Konsistensi dengan Strategi Global

Langkah ini juga mencerminkan konsistensi strategi VinFast secara global. Tak hanya di Indonesia, perusahaan juga mulai meninggalkan model langganan baterai di negara-negara lain seperti Vietnam dan beberapa pasar Eropa. Strategi ini ditujukan untuk menyederhanakan proses penjualan dan menyesuaikan diri dengan preferensi lokal.

Bagaimana Nasib Konsumen Lama?

Bagi konsumen yang sudah lebih dulu membeli mobil VinFast dengan skema langganan, perusahaan memastikan hak dan kontrak tetap berlaku seperti biasa. Tidak ada perubahan mendadak yang memberatkan konsumen.

Namun untuk ke depan, seluruh unit baru yang dijual akan menggunakan sistem pembelian penuh. Tidak terdapat lagi opsi sewa maupun langganan baterai.


Menuju Pasar Kendaraan Listrik yang Lebih Matang

Langkah VinFast menghapus skema sewa baterai menjadi cerminan bagaimana pasar kendaraan listrik Indonesia terus berkembang. Konsumen semakin memahami manfaat jangka panjang kendaraan listrik dan lebih siap untuk berinvestasi secara penuh. Ke depan, transparansi dan kejelasan biaya akan menjadi daya tarik utama dalam persaingan pasar mobil listrik.

Dengan pendekatan baru ini, VinFast berupaya membangun kepercayaan dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Simpel, Transparan, dan Sesuai Pasar

Keputusan VinFast Indonesia menghapus skema sewa baterai bukan cuma transformasi teknis, melainkan pergeseran arah strategi yang lebih adaptif terhadap karakteristik pasar lokal. Dengan satu skema pembelian yang jelas dan transparan, konsumen tak lagi dibingungkan soal biaya tambahan dan kepemilikan.

Perjalanan VinFast di Indonesia masih panjang. Namun, satu hal yang pasti—adaptasi dan respons terhadap kebutuhan konsumen akan menjadi kunci sukses mereka di pasar kendaraan listrik yang kian kompetitif.

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang