Terungkap! Mengapa Ernest Prakasa Tutup Akun X Pribadinya?
![]() |
Ernest Prakasa Tutup Akun X |
SERBA TAU – Ernest Prakasa
nama ini tak asing lagi di telinga publik Indonesia.
Dikenal sebagai seorang komedian, sutradara, penulis,
sekaligus figur publik yang vokal di media sosial, termasuk X (dulu Twitter).
Dengan jutaan pengikut, setiap cuitannya selalu jadi
sorotan dan tak jarang memicu diskusi panas.
Tapi, baru-baru ini, sebuah pengumuman mengejutkan
datang dari Ernest: ia memutuskan untuk menutup akun X pribadinya.
Keputusan ini sontak memicu beragam spekulasi dan
pertanyaan.
Mengapa seorang tokoh publik yang begitu aktif dan
berpengaruh memilih untuk mundur dari salah satu platform media sosial
terpopuler?
Kronologi Keputusan:
Dari Kritik Hingga Pengumuman Mundur
Keputusan Ernest Prakasa ini bukanlah tanpa
sebab, melainkan puncak dari serangkaian peristiwa dan pertimbangan pribadi.
Pemicu Awal: Polemik
Hadiah Jam Rolex untuk Timnas
Semua bermula dari kritik Timnas yang
dilayangkan Ernest terkait rencana pemberian hadiah jam tangan mewah merek
Rolex bagi Timnas Indonesia U-23 setelah mereka berhasil meraih juara ketiga di
Piala Asia U-23 2024.
Ernest mempertanyakan anggaran dan relevansi hadiah
semewah itu di tengah berbagai kebutuhan lain yang mungkin lebih mendesak.
Kritik ini, sebagaimana karakter X, dengan cepat memicu
perdebatan luas di kalangan netizen.
Ada yang setuju, namun tak sedikit pula yang menyerang
balik dengan argumen pro-kontra, bahkan cacian pribadi.
Tekanan dan Dampak pada
Kesehatan Mental
Intensitas perdebatan yang tinggi, feedback
negatif yang tak henti, dan hoax yang bertebaran di platform X
rupanya memberikan dampak signifikan pada Ernest Prakasa.
Ia kemudian menyampaikan bahwa tingginya tensi
perdebatan dan berbagai serangan personal mulai memengaruhi kesehatan
mentalnya.
Seperti yang ia sebutkan di beberapa kesempatan, media
sosial, terutama X, bisa menjadi "tempat toxic" yang tak hanya
menyita waktu, tetapi juga menguras energi mental secara drastis.
Pengumuman Resmi Ernest
Prakasa
Puncak dari kegelisahan ini adalah pengumuman resmi
Ernest pada 11 Juni 2025 (atau tanggal relevan di sekitar kejadian) melalui Instagram
Story pribadinya.
Dalam pernyataannya, Ernest menjelaskan bahwa ia
mengikuti jejak rekannya, Raditya Dika, yang juga sempat meninggalkan platform
X.
Ia menegaskan keputusannya bukan karena kalah debat
atau takut kritik, melainkan untuk menjaga kewarasan dan fokus pada hal-hal
yang lebih penting dalam hidupnya.
Alasan Mendalam di
Balik Penutupan Akun X Ernest Prakasa
Keputusan Ernest Prakasa ini bukan sekadar
respons sesaat, melainkan refleksi mendalam atas pengalaman bermedia sosialnya.
Prioritas Kesehatan
Mental
Ini adalah alasan utama yang disuarakan Ernest.
Lingkungan X, dengan kecepatan informasi dan anonimitas
yang tinggi, seringkali menjadi lahan subur bagi polarisasi, perdebatan tak
berujung, dan cancel culture.
Ernest menyadari bahwa eksposur terus-menerus terhadap
lingkungan semacam itu dapat merusak kesehatan mental dan produktivitasnya.
Ia memilih untuk menarik diri demi menjaga digital
well-being pribadinya.
Refleksi Diri dan
Produktivitas
Sebagai seorang pekerja seni yang sangat produktif —
seorang komedian, sutradara film, dan penulis — Ernest Prakasa
menyampaikan bahwa media sosial, meskipun awalnya bisa jadi tool untuk
berinteraksi dan promosi, pada akhirnya justru menghabiskan waktu dan energi
kreatifnya yang seharusnya bisa ia curahkan untuk pekerjaan dan keluarganya.
Keputusan ini adalah langkah strategis untuk mengurangi
distraksi dan kembali fokus pada inti profesi serta kehidupan pribadinya.
Dampak Lingkungan Media
Sosial
Keputusan Ernest juga menyoroti kondisi lingkungan
media sosial, khususnya X, yang semakin toksik atau tidak kondusif untuk
diskusi sehat.
Terlepas dari perubahan dinamika platform itu
sendiri (misalnya, setelah diakuisisi oleh Elon Musk), bagi Ernest, lingkungan
tersebut tidak lagi mendukung tujuan awalnya dalam berinteraksi.
![]() |
Ernest Prakasa Tutup Akun X |
Dampak dan Respon
Publik Terhadap Keputusan Ernest
Keputusan seorang figur publik dengan jutaan pengikut
untuk menghapus akun tentu saja memicu beragam reaksi.
Reaksi Netizen
Respon publik terbelah. Ada yang mendukung dan memahami
keputusan Ernest Prakasa, mengapresiasi keberaniannya memprioritaskan
kesehatan mental.
Banyak juga yang menyayangkan, merasa kehilangan suara
kritis Ernest di platform tersebut.
Di sisi lain, sebagian kecil yang kontra dengan kritik
Timnas awalnya justru merayakan keputusan Ernest, memperlihatkan betapa
panasnya perdebatan yang terjadi.
Reaksi Sesama Figur
Publik & Pelajaran bagi Pengguna Media Sosial
Beberapa figur publik lain, seperti Raditya Dika yang
sudah lebih dulu mundur dari X, memberikan dukungan dan pemahaman.
Hal ini menunjukkan bahwa isu kesehatan mental akibat
media sosial bukan hanya dialami Ernest, tetapi juga oleh banyak individu lain
di ranah publik.
Keputusan Ernest Prakasa menjadi pengingat penting bagi
semua pengguna media sosial.
Ini menekankan pentingnya digital well-being,
menetapkan batas diri dalam bermedia sosial, dan kesadaran akan dampak online
toxicity.
Terkadang, melangkah mundur adalah strategi terbaik
untuk menjaga kesehatan mental di tengah hiruk pikuk dunia maya.
memilih untuk tidak selalu berada di tengah keramaian digital demi kewarasan diri.