Mobil Listrik di Indonesia: Mengapa Penjualannya Terus Meroket?

Daftar Isi

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Terus Meroket

SERBATAU - Mobil listrik kini menjadi primadona baru di pasar otomotif Indonesia. Dari sekadar wacana ramah lingkungan, kendaraan listrik perlahan menjelma menjadi pilihan nyata bagi banyak konsumen. Penjualannya terus melonjak tajam, bahkan mulai menyaingi—dan dalam beberapa kasus, melampaui—mobil konvensional. Apa yang sebenarnya mendorong tren ini? Dan apa tantangan yang masih perlu diatasi?

Mari kita kupas lebih dalam fenomena penjualan mobil listrik di Indonesia yang kian mengemuka.


Tren Penjualan Mobil Listrik di Indonesia: Grafiknya Tak Terbendung

Perkembangan mobil listrik di Indonesia tidak dapat dianggap remeh. Data menunjukkan bahwa penjualannya meningkat drastis, mencapai 23.900 unit pada tahun 2025—melonjak 211% dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, dibanding 2022 yang hanya menyentuh angka 10.000 unit, lonjakan ini memperlihatkan loncatan eksponensial yang jarang terjadi dalam industri otomotif.

Beberapa merek seperti BYD, Wuling, dan Hyundai mulai mendominasi pasar, dengan model-model seperti BYD Dolphin dan Wuling Air EV yang banyak dibicarakan. Tidak cuma itu, mobil listrik murni bahkan mulai menyalip penjualan mobil hybrid, dengan tren penjualan kendaraan listrik terus bergerak naik semenjak dini 2025.

Catatan Penting: Proyeksi terkini memperkirakan penjualan mobil listrik dapat menembus angka 43.000 unit dalam waktu dekat, menunjukkan kalau masyarakat semakin yakin terhadap ekosistem mobil listrik di Indonesia.


Faktor Pendorong Melejitnya Penjualan Mobil Listrik

Dukungan Pemerintah: Insentif yang Menarik Minat

Salah satu alasan utama meningkatnya penjualan mobil listrik adalah keberpihakan kebijakan. Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023 menjadi batu loncatan, menawarkan kerangka hukum yang jelas dan berbagai insentif, mulai dari potongan pajak hingga subsidi langsung. Hasilnya? Harga mobil listrik menjadi jauh lebih kompetitif dibanding beberapa tahun lalu.

Meningkatnya Kesadaran Lingkungan

Konsumen kini tak hanya melihat mobil sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan. Mobil listrik menawarkan solusi tanpa emisi gas buang, menjadikannya jawaban atas tantangan polusi udara di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Fun Fact: Studi global menunjukkan bahwa lebih dari 70% pembeli mobil generasi milenial mempertimbangkan dampak lingkungan sebelum membeli kendaraan.

Teknologi dan Ragam Model yang Makin Berkembang

Kecemasan jarak tempuh alias range anxiety kini perlahan memudar. Mobil listrik terbaru kini mampu menempuh 300–500 km dalam satu kali pengisian daya. Ditambah lagi dengan kemunculan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang mulai tersebar di berbagai kota besar, membuat mobil listrik semakin praktis untuk digunakan sehari-hari.


Tantangan Penjualan Mobil Listrik: Tak Semua Mulus

Infrastruktur Belum Merata

Walaupun SPKLU mulai tumbuh persebarannya masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Bagi pengguna di daerah pinggiran atau luar Jawa, mengakses tempat pengisian daya masih menjadi tantangan nyata.

Kekhawatiran Industri

Gaikindo pernah menyuarakan kekhawatiran soal ledakan penjualan mobil listrik. Masalah seperti daya beli masyarakat, keterbatasan produksi baterai lokal, hingga risiko ketergantungan impor menjadi isu yang belum sepenuhnya tuntas.

Bandingkan: Di Amerika Serikat, penjualan mobil listrik justru sempat stagnan akibat inflasi dan insentif yang berkurang. Ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan dukungan pemerintah untuk menjaga momentum pasar.


Prospek Mobil Listrik: Masa Depan yang Cerah (Asal Fokus pada Solusi)

Jika tantangan infrastruktur, harga baterai, dan edukasi pasar bisa diatasi secara konsisten, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pusat pertumbuhan mobil listrik terbesar di Asia Tenggara. Kolaborasi antara pemerintah, industri otomotif, dan konsumen akan sangat menentukan arah perkembangan ini.

Mobil listrik bukan lagi sekadar alternatif—ia sudah menjadi bagian penting dari transformasi transportasi nasional. Lonjakan penjualannya bukan terjadi secara kebetulan, melainkan buah dari regulasi yang proaktif, teknologi yang semakin matang, serta masyarakat yang makin sadar lingkungan.

Tetapi untuk benar-benar mewujudkan visi “Indonesia bebas emisi”, tantangan infrastruktur dan ekosistem pendukung wajib dituntaskan. Di sinilah peran seluruh pemangku kepentingan sangat krusial. Bila berhasil, masa depan mobil listrik di Indonesia tak hanya menjanjikan, tapi juga menginspirasi negara lain.

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang