Kencan Online Berujung Pemerasan: Kisah Tarif Rp 40 Juta yang Dibayar Rp 80 Ribu di Surabaya
Seorang pria, Sugeng Santoso, didakwa melakukan pengancaman setelah pelanggan kencannya hanya mampu membayar Rp 80 ribu, jauh dari tarif Rp 40 juta yang telah disetujui sebelumnya.
Peristiwa yang terjadi di sebuah apartemen di kawasan Mulyorejo ini menjadi cerminan risiko yang mengintai di balik pertemuan yang diawali dari dunia maya.
Kasus ini mengungkap bagaimana sebuah transaksi personal bisa dengan cepat berubah menjadi tindak kriminal.
Awal Mula Perkenalan di Dunia Maya
Semuanya berawal dari sebuah aplikasi kencan online yang populer di kalangan komunitas gay. Melalui platform inilah Sugeng berkenalan dengan korbannya.
Setelah percakapan singkat, keduanya sepakat untuk bertemu dan melakukan hubungan seksual dengan imbalan sejumlah uang.
Dalam persidangan, terungkap bahwa tarif yang disepakati berada di angka yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 40 juta.
Konflik Memicu Amarah
Pertemuan yang seharusnya bersifat privat berubah menjadi tegang saat tiba waktunya untuk melakukan pembayaran.
Korban mengaku tidak sanggup membayar tarif yang telah disetujui dan hanya menyerahkan uang tunai sebesar Rp 80 ribu.
Perbedaan nilai yang sangat drastis ini menyulut amarah Sugeng. Ia diduga langsung melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap korban.
Bahkan, menurut dakwaan, Sugeng sempat mengancam akan menggunakan setrika panas untuk memukul korban jika tidak menuruti kemauannya.
Berakhir di Meja Hijau
Di bawah tekanan dan ancaman, korban akhirnya menyerahkan barang-barang berharganya seperti dompet, ponsel, dan sepeda motor sebagai jaminan.
Merasa menjadi korban pemerasan, ia kemudian memberanikan diri untuk melapor ke pihak kepolisian, yang segera menindaklanjuti laporan tersebut.
Kini, Sugeng Santoso harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan majelis hakim. Ia dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan dan Pengancaman.
Kasus ini sekali lagi mengingatkan publik akan pentingnya waspada saat menggunakan media sosial untuk berinteraksi, karena tidak semua perkenalan di dunia maya berujung dengan baik.