Dampak TikTok pada Gen Z: Baik atau Buruk? Ungkap Faktanya!
![]() |
Dampak TikTok pada Gen Z |
SERBA TAU - Di tengah gelombang tren tarian, challenge
viral, dan alunan musik latar yang tak ada habisnya, TikTok telah menjelma
menjadi salah satu platform video pendek paling dominan, terutama di kalangan Generasi
Z.
Aplikasi ini bukan lagi sekadar hiburan semata; bagi
jutaan Gen Z di seluruh dunia, TikTok telah menjadi sumber informasi,
kreativitas, dan koneksi sosial yang tak terpisahkan dari keseharian mereka.
Namun, di balik popularitasnya yang meroket, muncul
pertanyaan krusial yang kerap mengemuka: apakah dampak TikTok pada Gen Z ini membawa
dampak baik atau sebaliknya?
Artikel ini akan menyelami lebih dalam, menganalisis
sisi positif dan negatif dari fenomena TikTok terhadap generasi muda ini, untuk
memberikan gambaran yang lebih seimbang dan mendalam.
TikTok dan Generasi Z:
Fenomena yang Tak Terelakkan
Sebagai digital native, Gen Z tumbuh besar bersamaan
dengan perkembangan pesat teknologi digital.
Bagi mereka, media sosial bukan lagi hal baru,
melainkan bagian integral dari identitas dan interaksi sosial.
TikTok berhasil merebut perhatian mereka dengan format
video pendek yang dinamis, algoritma For Your Page (FYP) yang sangat
personal, dan kemampuannya untuk menciptakan tren viral dalam hitungan jam.
Hal ini menjadikan TikTok bukan hanya platform hiburan,
tetapi juga arena utama bagi Gen Z untuk berekspresi, belajar, dan berinteraksi
dalam perilaku daring mereka.
Sisi Positif TikTok
bagi Generasi Z
Meskipun sering disorot karena potensi negatifnya, TikTok
sejatinya menyimpan banyak potensi positif yang dapat memberdayakan remaja dan pengguna
muda.
A. Peningkatan
Kreativitas dan Ekspresi Diri
TikTok adalah kanvas digital bagi Gen Z untuk
berekspresi.
Aplikasi ini menawarkan kemudahan luar biasa dalam
membuat dan mengedit video, lengkap dengan berbagai fitur, efek, dan musik
latar yang dapat disesuaikan, memicu lonjakan kreativitas di kalangan
penggunanya.
1.
Munculnya
Tren Positif dan Konten Edukatif
Selain tarian, banyak challenge positif
bermunculan, seperti tantangan membaca buku, kampanye lingkungan, atau challenge
pengembangan diri.
Konten edukatif (edutainment)
juga semakin populer, di mana kreator konten menyisipkan ilmu pengetahuan,
tips, atau fakta menarik dalam format video yang menghibur.
Misalnya, akun-akun seperti "Xaviera" atau
"Jerome Poline" yang menyajikan ilmu pengetahuan atau tips Logika dan
Matematika dengan cara yang engaging dan telah mengumpulkan jutaan
pengikut.
2.
Platform
untuk Menunjukkan Bakat dan Passion
Dari musisi muda yang menunjukkan skill bermain
gitar, seniman digital yang berbagi proses melukis, hingga penulis yang
membagikan kutipan storytelling mereka, TikTok menjadi panggung global.
Platform ini memungkinkan Gen Z untuk ditemukan dan
membangun komunitas berdasarkan minat mereka.
B. Akses Informasi dan
Pembelajaran Baru
TikTok telah menjadi sumber informasi alternatif yang
cepat dan mudah diakses, terutama bagi Gen Z yang cenderung memilih informasi
visual dan singkat.
1.
Micro-learning dan Tips Singkat
Konsep micro-learning menemukan rumahnya di
TikTok.
Pengguna bisa mendapatkan tips singkat tentang life
hacks, cara belajar yang efektif, bahkan informasi keuangan dasar dalam
durasi kurang dari 60 detik.
Ini memenuhi preferensi Gen Z yang menginginkan
informasi cepat dan padat. Akun-akun yang fokus pada "tips belajar di
TikTok" atau "informasi keuangan mudah dipahami untuk pemula"
menjadi sangat populer di kalangan mahasiswa atau pelajar.
2.
Peningkatan
Kesadaran terhadap Isu Sosial dan Lingkungan
TikTok juga menjadi platform aktivisme digital.
Banyak Gen Z menggunakannya untuk menyuarakan isu-isu
sosial, politik, dan lingkungan, meningkatkan kesadaran publik secara luas.
Kita bisa melihat bagaimana gerakan seperti Black
Lives Matter atau kampanye perubahan iklim mendapatkan traksi besar di
TikTok, mendorong diskusi dan partisipasi dari audiens muda.
3.
Mendapatkan
Perspektif Beragam
Algoritma FYP TikTok memungkinkan Gen Z terpapar pada
berbagai perspektif dan budaya dari seluruh dunia.
Ini membuka wawasan dan menumbuhkan toleransi.
C. Jejaring Sosial dan
Komunitas
Terlepas dari isu perbandingan, TikTok juga berfungsi
sebagai alat yang ampuh untuk membangun koneksi sosial dan identitas.
1.
Membangun
Koneksi Berdasar Minat Sama
Dari book-tok (komunitas pencinta buku) hingga art-tok
(komunitas seniman), Gen Z dapat dengan mudah menemukan dan berinteraksi dengan
individu yang memiliki minat dan passion serupa.
2.
Meningkatkan
Rasa Memiliki dan Identitas Kelompok
Bergabung dalam komunitas tertentu di TikTok dapat
memberikan rasa memiliki yang kuat, terutama bagi mereka yang mungkin merasa
sulit menemukan tempatnya di dunia offline.
Ini membantu pembentukan identitas kelompok dan
dukungan emosional.
Sisi Negatif dan
Tantangan TikTok bagi Generasi Z
Di balik kilau popularitasnya, TikTok juga menghadirkan
sejumlah tantangan dan dampak negatif yang perlu diwaspadai oleh Gen Z dan
orang tua.
A. Dampak pada
Kesehatan Mental
Ini adalah salah satu kekhawatiran terbesar terkait
penggunaan media sosial yang berlebihan pada remaja.
1.
Tekanan
Sosial dan Standar Tidak Realistis
Gen Z sering terpapar
pada representasi hidup yang sempurna, tubuh ideal, atau gaya hidup mewah yang
seringkali tidak realistis.
Ini memicu apa yang disebut "standar TikTok",
yang dapat menciptakan tekanan besar untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Tren filter kecantikan yang mengubah fitur wajah, atau
tren fashion yang mahal, mendorong standar tidak sehat.
Studi dari Universitas Airlangga menyoroti bagaimana
hal ini dapat memicu kecemasan dan depresi pada Gen Z.
2.
Perbandingan
Sosial dan Perasaan FOMO
Melihat teman atau influencer melakukan kegiatan
menarik atau memiliki barang-barang keren seringkali memicu FOMO (Fear
of Missing Out).
Ini dapat menyebabkan perasaan tidak cukup, rendah
diri, dan kesepian.
3.
Risiko
Body Image Issue dan Body Shaming
Paparan terus-menerus pada konten TikTok yang
mempromosikan citra tubuh tidak realistis atau komentar negatif dapat berujung
pada body image issue dan body shaming, yang sangat merugikan kesehatan
mental remaja.
Sebuah artikel dari Stikes Panti Waluya Malang juga
membahas secara mendalam pengaruh TikTok terhadap kesehatan mental Gen Z.
4.
Doomscrolling dan Kecanduan
Kecenderungan untuk terus menggulir feed (doomscrolling),
bahkan ketika kontennya negatif atau memicu kecemasan, dapat menyebabkan kecanduan
TikTok.
Ini berujung pada pola tidur yang buruk dan penurunan
fungsi kognitif.
B. Risiko Keamanan dan
Privasi
TikTok, seperti platform lainnya, memiliki risiko
keamanan yang perlu diwaspadai dalam aspek literasi digital.
1. Penipuan Online dan Phishing
Banyak modus penipuan bertebaran di TikTok, mulai dari
tautan palsu hingga tawaran hadiah yang mencurigakan, yang mengincar data
pribadi atau uang.
2.
Cyberbullying dan Pelecehan Daring
Anonimitas di internet seringkali memicu perilaku cyberbullying
dan pelecehan verbal.
Gen Z rentan menjadi korban atau bahkan pelaku tanpa
disadari.
3.
Masalah
Privasi Data
Pengaturan privasi yang kurang tepat atau kurangnya
kesadaran bisa membuat data personal terekspos, rentan terhadap penyalahgunaan
oleh pihak tidak bertanggung jawab, mempengaruhi jejak digital mereka.
C. Kualitas Informasi
dan Misinformasi
TikTok adalah gudang informasi, namun kualitasnya
sangat bervariasi.
1.
Penyebaran
Hoax dan Berita Palsu
Format video pendek TikTok yang sangat mudah dibagikan
memungkinkan hoax dan berita palsu menyebar dengan kecepatan tinggi, seringkali
tanpa verifikasi informasi yang memadai.
2.
Kesulitan
Membedakan Fakta dan Opini
Banyak konten TikTok disajikan sebagai fakta padahal
hanya opini pribadi.
Gen Z perlu dilatih untuk membedakan keduanya melalui literasi
digital.
3.
Menurunnya
Rentang Perhatian
Konten TikTok yang serba cepat dapat menurunkan rentang
perhatian dan kemampuan Gen Z untuk fokus pada informasi yang lebih kompleks
atau panjang.
![]() |
Dampak TikTok pada Gen Z |
D. Dampak pada
Produktivitas dan Akademik
Penggunaan TikTok yang berlebihan juga dapat mengganggu
aspek kehidupan penting lainnya bagi Gen Z.
1.
Distraksi
dan Penundaan Tugas
Notifikasi yang terus-menerus dan daya tarik FYP dapat
menyebabkan distraksi signifikan yang berujung pada penundaan tugas sekolah
atau pekerjaan.
2.
Waktu
Layar Berlebihan
Durasi penggunaan yang panjang di TikTok seringkali mengorbankan waktu tidur dan mengurangi motivasi untuk melakukan aktivitas fisik, berdampak buruk pada kesehatan fisik secara keseluruhan.