Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Mulai Juli 2025, Begini Cara dan Manfaatnya

Daftar Isi

Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

SERBATAU - Mulai Juli 2025, siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK akan mendapatkan layanan cek kesehatan gratis langsung di sekolah. Program ini merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek, dan dinas pendidikan daerah.

Pemerintah menyebut langkah ini sebagai upaya memperkuat layanan promotif dan preventif bagi anak usia sekolah sekaligus sebagai deteksi dini terhadap potensi masalah kesehatan.


Apa Itu Program Cek Kesehatan Gratis?

Program ini memungkinkan siswa mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar tanpa harus datang ke puskesmas. Tenaga medis akan datang langsung ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Pemeriksaan akan dilakukan minimal satu kali dalam setahun. Fokusnya pada deteksi dini gangguan tumbuh kembang dan penyakit umum pada anak sekolah," kata dr. Reza Hidayat, Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Dasar Kemenkes RI, Senin (24/6/2025).


Pemeriksaan Apa Saja yang Dilakukan?

Pemeriksaan yang dilakukan mencakup:

  • Tinggi dan berat badan
  • Pemeriksaan gigi dan rongga mulut
  • Pengukuran tekanan darah
  • Pemeriksaan telinga dan mata
  • Deteksi dini anemia
  • Pemeriksaan postur dan tulang belakang

Beberapa sekolah dengan fasilitas laboratorium mini atau kerja sama rumah sakit juga akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan seperti skrining gula darah dan kolesterol.

Menurut Kemenkes, total ada 15 jenis cek kesehatan yang diprioritaskan untuk program tahap awal ini. Data hasil pemeriksaan akan dimasukkan ke dalam sistem Rekam Kesehatan Siswa Nasional (RKSN).


Bagaimana Mekanisme Pelaksanaannya?

Setiap sekolah akan menerima surat pemberitahuan dari dinas pendidikan setempat. Berikut alur pelaksanaannya:

  1. Sekolah mendaftarkan peserta didik melalui portal Kesehatan Sekolah.
  2. Jadwal kunjungan tim medis ditentukan dan diinformasikan kepada orang tua.
  3. Pemeriksaan dilakukan di ruang UKS atau ruang kelas yang disiapkan.
  4. Hasil pemeriksaan dibagikan ke siswa dan dicatat dalam sistem.

Pelaporan dilakukan oleh petugas medis yang bertugas. Guru UKS berperan sebagai pendamping siswa selama proses pemeriksaan berlangsung.

Perlu Izin Orang Tua, Ini Prosedurnya

Meski gratis, pemeriksaan ini tetap memerlukan izin tertulis dari orang tua atau wali siswa. Surat persetujuan akan dibagikan oleh wali kelas beberapa minggu sebelum jadwal pelaksanaan.

"Tujuannya untuk menjaga etika layanan kesehatan dan memastikan semua pihak memahami prosedur serta manfaatnya," ujar Lestari Widyaningsih, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan DIY.

Jika ada siswa yang memiliki kondisi medis tertentu, sekolah akan menyesuaikan jenis pemeriksaan atau memberikan pengecualian.


Kenapa Program Ini Penting?

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 menunjukkan bahwa sekitar 35% siswa sekolah dasar mengalami gangguan gigi dan hampir 25% mengalami gangguan penglihatan ringan. Sayangnya, banyak kasus yang tidak terdeteksi dini karena keterbatasan akses orang tua terhadap layanan medis.

Dengan program ini, pemerintah ingin mempermudah akses dan mempercepat penanganan masalah kesehatan.

“Program ini bukan hanya soal pengobatan, tapi membangun kesadaran dan pola hidup sehat sejak dini,” tambah dr. Reza.


Dukungan Semua Pihak Jadi Kunci

Agar program berjalan maksimal, diperlukan sinergi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan. Kemenkes juga akan memberikan pelatihan tambahan untuk petugas UKS, guru, dan kepala sekolah mengenai pelaksanaan teknis dan manajemen data.

Beberapa daerah seperti Bandung dan Yogyakarta telah lebih dulu mengadakan program serupa secara lokal dan mendapat respons positif dari masyarakat.


Langkah Kecil, Dampak Besar

Cek kesehatan gratis di sekolah bukan sekadar program sekali jalan. Ini adalah langkah strategis untuk membangun generasi yang sehat dan siap belajar. Selain menjadi deteksi dini, layanan ini juga bisa jadi edukasi nyata tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini.

Dengan pemeriksaan rutin, siswa, guru, dan orang tua bisa mengetahui kondisi kesehatan anak secara berkala. Harapannya, tidak ada lagi anak yang tidak terdeteksi penyakitnya hingga terlambat ditangani.

Paket Outbound Perusahaan di Batu Malang