Kardio vs Strength: Mana yang Lebih Efektif untuk Turunkan Berat Badan?
![]() |
Dua orang berolahraga: satu berlari menggunakan treadmill, satu lagi mengangkat beban di pusat kebugaran. |
SERBATAU – Dalam
dunia olahraga dan gaya hidup sehat, perdebatan antara kardio dan
strength training (latihan kekuatan otot) tak pernah usai. Banyak
orang bertanya-tanya, mana yang lebih efisien buat kurangi berat badan? Haruskah kita berlari setiap pagi, atau lebih baik
mengangkat beban di gym? Jawabannya tidak sesederhana memilih satu dan
mengabaikan yang lain. Yuk, kita kupas tuntas kelebihan dan kekurangan
masing-masing, serta strategi terbaik untuk mencapai tubuh ideal.
Apa
Itu Kardio dan Strength Training?
Kardio:
Pembakar Kalori Cepat
Kardio merupakan tipe olahraga
yang tingkatkan detak jantung serta respirasi. Contohnya seperti lari, bersepeda, berenang, hingga lompat tali. Tujuan
utamanya yakni melatih daya tahan jantung-paru serta membakar kalori dalam
waktu singkat.
Manfaat
utama kardio:
- Meningkatkan
stamina
- Menyehatkan
jantung
- Memperbaiki
mood dan kualitas tidur
Menurut
Harvard Health, seseorang dengan berat 70 kg dapat membakar sekitar 300 kalori
hanya dengan lari selama 30 menit.
Strength
Training: Pembentuk Otot & Metabolisme
Latihan
kekuatan berfokus
pada kenaikan massa otot serta kekuatan badan. Bisa dilakukan dengan angkat beban, resistance band, ataupun latihan
tubuh seperti push-up dan squat.
Manfaat
utama strength training:
- Meningkatkan
metabolisme tubuh
- Membentuk
postur dan otot lebih proporsional
- Mencegah
osteoporosis dan cedera
WHO
merekomendasikan strength training minimal 2x seminggu untuk menjaga kesehatan
tulang dan otot.
Kardio
vs Strength: Mana Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?
Penurunan berat
badan pada dasarnya tergantung pada defisit kalori: kalori yang terbakar wajib
lebih banyak daripada yang dikonsumsi.
Kardio
membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat. Cocok bagi yang ingin hasil cepat dalam penurunan
berat badan.
Strength
training, di sisi lain, menciptakan efek “afterburn” (EPOC), di mana tubuh terus membakar kalori bahkan setelah
latihan selesai.
Studi
dari American Council on Exercise (ACE) menunjukkan bahwa kombinasi keduanya
adalah cara paling efisien untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya.
Strategi
Terbaik: Kombinasi Kardio + Strength
Mengapa
Harus Digabungkan?
Kardio
dan strength saling melengkapi. Kardio membakar lemak,
sedangkan strength membentuk otot serta tingkatkan pembakaran kalori jangka
panjang.
Contoh
rutinitas mingguan:
- Senin: Strength (upper body)
- Selasa: Kardio ringan (jalan cepat)
- Rabu: Yoga atau istirahat aktif
- Kamis: Strength (lower body)
- Jumat: HIIT (kardio intensitas tinggi)
- Sabtu: Jogging santai
- Minggu: Istirahat total
Tips
untuk Pemula
- Mulai dari
latihan di rumah seperti bodyweight workout dan lompat tali.
- Gunakan
aplikasi latihan gratis seperti Nike Training Club atau YouTube.
Mana
yang Lebih Cocok untukmu?
Sesuaikan
dengan Tujuan dan Gaya Hidup
- Ingin turun
berat badan dengan cepat? Fokuskan pada kardio intensitas sedang dan
HIIT.
- Ingin bentuk
tubuh ideal jangka panjang? Strength training adalah pilihan terbaik.
- Untuk yang
memiliki kendala sendi atau usia di atas 40 tahun, latihan kekuatan
low-impact dan berjalan kaki bisa jadi solusi ideal.
Kuncinya:
Konsistensi
Studi
terbaru menunjukkan bahwa keberhasilan menurunkan berat badan lebih ditentukan
oleh konsistensi daripada jenis latihannya.
Pilih
olahraga yang kamu sukai, yang bisa kamu lakukan secara rutin tanpa beban. Mau
itu menari, berenang, angkat beban, atau yoga, yang penting kamu bergerak!
Tidak
Perlu Memilih Salah Satu
Kardio
dan strength bukan lawan, tapi rekan satu tim. Kombinasi keduanya dapat
memberikan hasil maksimal dalam penurunan berat badan, pembentukan tubuh, dan
kesehatan menyeluruh. Jadi, jangan terpaku pada satu metode. Temukan
ritme berolahraga yang sesuai buat badan dan gaya hidup kamu.
Yuk,
mulai langkah kecil hari ini. Tubuh sehat bukan hanya tentang angka di
timbangan, tapi juga tentang merasa bugar dan bahagia setiap hari.